🌗 Belajar Ilmu Tanpa Guru Bagaikan
Tanpa Guru, Siapalah Kita Planet Mahir May 16, 2020 11:16 am Oleh Ayob Mamat, Penulis Residen SETIAP kali datangnya 16 Mei saban tahun, boleh dikatakan semua di kalangan kita akan meraikan sambutan Hari Guru - satu hari yang penuh makna dan sarat dengan nostalgia dalam kehidupan setiap orang.
Pepatah Arab mengatakan, " Wa innamal 'ilmu bitta'allum. Ilmu itu harus berguru." Pepatah ini sudah menjadi pakem bagi siapa saja yang ingin alim, ingin berilmu , harus berguru. Sebab ilmu tidak akan hasil sempurna kecuali memiliki seorang guru, seorang murabbi.
Memang benar, di dalam awal menuntut ilmu seseorang tidak bisa langsung membaca dan memahami kitab secara langsung, namun ia harus memperkuat dasar dan pondasi banyak disiplin ilmu dari seorang ulama atau guru.
"Sering kita dengar ungkapan, barangsiapa yang belajar tanpa guru, maka setan adalah gurunya. Kalimat ini banyak ditemukan dalam kitab-kitab tasawuf dan tarekat. Ini disebabkan karena Ilmu Syari'at seperti ilmu Fiqih, Tauhid, ilmu tasawuf dan tarekat adalah ilmu yang mengajarkan cara-cara dan kaidah-kaidah seorang hamba berhubungan dengan
Belajar tanpa seorang guru, khususnya belajar agama dikhawatirkan bakal terjerumus ke dalam ajaran yang salah, lantaran mempelajari agama tanpa guru dapat menyebabkan kebingungan bagi diri sendiri karena tidak adanya keteguhan dalam belajar. Sebab itu, hukum belajar agama tanpa guru tidak dianjurkan.
Berkata Imam Asy Syafi'i ra.: "Orang yang belajar ilmu tanpa sanad guru bagaikan orang yang mengumpulkan kayu bakar digelapnya malam, ia membawa pengikat kayu bakar yang terdapat padanya ular berbisa dan ia tak tahu" (Faidhul Qadir juz 1 hal 433) Al-Hafidh Imam Ats Tsauri ra. mengatakan: "Penuntut ilmu tanpa sanad adalah bagaikan
Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu (yang mengamalkan ilmunya) dibandingkan ahli ibadah (yang beramal tanpa ilmu) bagaikan keutamaan rembulan dimalam hari (saat bulan purnama) dibandingkan seluruh bintang.
1. Seorang murid harus memiliki sosok syaikh dan guru yang diikuti dan menuntunnya ke jalan yang benar. 2. Jalan agama begitu terjal dan rumit, sementara begitu banyak jalan-jalan setan. 3. Barang siapa yang tidak memiliki guru, maka setan akan menyesatkan jalannya. Seperti orang yang melewati sebuah pedalaman berbahaya tanpa pemandu, maka akan
251 Belajar Agama Melalui Internet, Ini Hal yang Perlu Diperhatikan! BincangSyariah.Com- Saat ini banyak orang yang belajar agama melalui internet, terlebih di era disrupsi media. Kemajuan teknologi, didukung oleh internet, semua orang bisa mengakses apa saja, termasuk informasi mengenai agama.
76hFBB.
belajar ilmu tanpa guru bagaikan